
Tenggulunan, Sidoarjo – Suasana penuh haru dan kehangatan menyelimuti Pendopo Balai Desa Tenggulunan pada Kamis, 20 Maret 2025. Pemerintah Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, menggelar acara santunan bagi anak yatim piatu dan dhuafa sebagai wujud nyata kepedulian sosial terhadap sesama, terutama di bulan suci Ramadhan 1446 H. Acara tersebut dihadiri oleh 90 anak yatim piatu, termasuk 26 anak yatim dhuafa, yang dengan penuh semangat mengikuti rangkaian kegiatan.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Panitia, Ustadz Moch. Rochimin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada para donatur yang telah berbagi rezeki mereka untuk mendukung anak-anak yatim piatu dan dhuafa di Desa Tenggulunan. “Santunan ini merupakan wujud syukur atas rezeki yang telah diterima serta bentuk nyata kepedulian masyarakat dan Pemerintah Desa kepada anak-anak yatim piatu dan dhuafa. Kami berharap anak-anak ini tetap semangat belajar dan meraih cita-cita mereka,” ujarnya.
Kepala Desa Tenggulunan, Bapak Ahmad Idhom Maun, turut memberikan sambutan yang menyentuh hati. Beliau menekankan bahwa kegiatan santunan ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga membawa pesan moral tentang pentingnya semangat berbagi dan peduli terhadap sesama. “Kebersamaan yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Tenggulunan dalam kegiatan ini mencerminkan semangat gotong royong yang masih terjaga erat di tengah kehidupan bermasyarakat. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kebahagiaan dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berbuat baik, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga di waktu-waktu mendatang,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa juga menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada panitia pelaksana, ketua RT/RW, serta para donatur yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. “Terima kasih kepada panitia dan seluruh elemen masyarakat yang telah bekerja keras mengumpulkan dan menyalurkan dana santunan ini. Semoga amal baik kita semua mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT,” tambahnya.
Acara ini tidak hanya menjadi momen berbagi kebahagiaan, tetapi juga menjadi simbol solidaritas yang menguatkan hubungan antara pemerintah desa, masyarakat, dan anak-anak yatim piatu. Doa bersama menjadi awal dari harapan baik untuk masa depan anak-anak yang hadir, sementara penyaluran santunan menjadi puncak acara yang sangat dinantikan oleh mereka.
Melalui kegiatan ini, Desa Tenggulunan membuktikan bahwa kepedulian dan gotong royong adalah nilai-nilai luhur yang masih terus terjaga. Semoga semangat ini terus menginspirasi banyak pihak untuk menebar kebaikan dan cinta kasih kepada sesama.

.jpeg)
.jpeg)